Menit Terakhir Kehidupan di dunia Menuju Pintu Sorga - Renungan

Merupakan menit - menit yang menakutkan bagi orang - orang dunia disaat terakhir kehidupan. Padahal setiap kita harus mengalami kematian. Didunia kematian adalah saat - saat semua tentang apa yang kita lakukan selama ini, adalah saat itu semua terhapus. Kematian adalah pergantian periode kehidupan bagi kita orang percaya.

Setelah kematian didunia, merupakan awal kehidupan baru bagi kita orang percaya yakni kehidupan yang kekal. Akankah kita menjadi penghuni sorga pada saat kematian kita hadapi atau menjadi penghuni neraka ? Dalam Alkitab jelas dikatakan bahwa setiap kita harus menghadapi kematian, berikut ayatnya :

Ayub 34 : 14 - 15

Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,

maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.

Nafas kehidupan yang Allah berikan pada saat penciptaan manusia ke dunia akan kembali kepadaNya.

Pengkhotbah 2 : 16

Karena tidak ada kenang-kenangan yang kekal baik dari orang yang berhikmat, 
maupun dari orang yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang 
kesemuanya sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang berhikmat mati juga 
seperti orang yang bodoh!

Setiap orang akan menghadapi proses kematian tersebut. Dan tidak ada yang terlepas dari proses kematian itu. Dan apa makna kematian bagi orang percaya, orang - orang yang hidup bergaul dengan Tuhan, orang-orang yang semasa hidupnya mencari kebenaran dalam Firman Tuhan. Alkitab dengan tegas mengatakan :

Filipi 1 : 21

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

2 Timotius 2 : 11

Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia;

Kematian yang dihadapi orang percaya karena hidup didalam Firman Tuhan bukanlah sebuah momen yang menakutkan, melainkan momen dimana kita akan menikmati kehidupan bahagia yang kekal. Kita dihadapkan pada saat - saat kita tersenyum menghadap Tuhan.

Arti kematian bagi orang percaya di dalam Alkitab :

Kematian adalah Proses Pembersihan. 

Dengan kematian, kita memiliki tubuh baru yakni tubuh yang telah dibersihkan dari dosa oleh darah Tuhan Yesus. Sehingga tubuh kemuliaan yang baru yang kita miliki melayakkan kita memasuki pintu sorga.

1 Yohanes 1 : 7

Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, 
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, 
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Kematian adalah Upah Dosa

Akibat pelanggaran ketaatan manusia terhadap perintah Allah mengakibatkan manusia itu harus menghadapi kematian untuk dapat memperoleh kehidupan yang kekal, bersama - sama dengan Allah kembali.

Roma 6 : 23

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah 
ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Kematian adalah Pengadilan atas perbuatan kita di dunia

Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali merupakan akhir dari dunia, dimana semua orang akan dihadapkan pada pengadilan atas setiap perbuatannya di dunia. Ingatlah hanya darah Yesus dan Kasih Allah yang mampu menyelematkan kita dari penghukuman atas dosa.

2 Korintus 5 : 10

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Baca Juga : Yesus adalah Tuhan

Dalam Perumpamaan Tuhan Yesus menyampaikan bahwa pengadilan terjadi setelah kita menghadapi kematian. Tujuan dari pengadilan ini adalah untuk memisahkan orang yang dikasihi Allah sebagai penghuni sorga dan orang yang tidak mengakui keselamatan itu sebagai penghuni neraka.

Baca Juga : Orang Kaya Dan Lazarus Yang Miskin

Apakah menit terakhir kehidupan di dunia ini menuju pintu sorga menjadi hal menakutkan bagi kita ? Apakah kita sudah siap menghadapi Tuhan Yesus sebagai hakim atas dosa - dosa kita ? Atau sudahkah kita menerima darah kudus yang tercurah untuk menebus dosa - dosa kita ?

Ingatlah panggilan untuk mengakui dan menerima kasih Allah yang begitu indah untuk kehidupan yang kita hadapi setelah kematian di dunia ini, telah kita dapati. Begitu besar kasih Allah pada setiap kita, sehingga Allah memakai segala cara untuk memanggil kita kembali kepada jalanNya. Namun terkadang kita menutup hati untuk mendengarkannya melalui Firman Tuhan.

Kehidupan didunia ini hanyalah sementara, hanyalah jalan bagi kita untuk menyatakan kasih kita kepada Allah yang menciptakan kita dengan menjalani setiap Firman Tuhan. Menjadikan Firman-Nya pelita bagi kaki kita dan Terang bagi jalan kita. Sampai pada saat menit - menit terakhir kehidupan kita dan saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya kedunia ini.

Tuhan Memberkati