- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bertobat harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Tujuan hidup kita adalah sorga, maka haruslah kita bertobat, menyucikan diri kita dari segala dosa-dosa kita. Karena didalam kesucianlah satu-satunya cara untuk masuk kedalam Kerajaan Sorga.
“Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN;
Ia pasti muncul seperti fajar, …” (Hosea 6:3)
Jika kita ingin tahu, betapa waktu begitu berharga:
- Tanyakan arti 0,1 detik bagi seorang juara lari.
- Tanyakan arti 1 detik bagi orang yang baru terhindar dari kecelakaan.
- Tanyakan arti 1 menit bagi orang yang ketinggalan kereta.
- Tanyakan arti 1 jam bagi sepasang kekasih saat bertemu.
- Tanyakan arti 1 bulan bagi seorang ibu yang melahirkan prematur.
- Tanyakan arti 1 tahun bagi murid yang tidak naik kelas.
Mereka semua akan mengatakan bahwa waktu itu sangat penting. Namun, waktu (kesempatan) untuk bertobat belum tentu dianggap penting di kalangan orang Kristen. Apa yang terjadi bila orang tidak mau bertobat dan menuruti Firman Tuhan dalam hidup kita ?
Pertama, Allah menarik diri dari mereka. Murtad Israel dibalas dengan pengunduran diri Allah. Itulah tindakan-Nya yang pertama di dalam usaha pendidikan-Nya terhadap Israel.
Kedua, Allah sendiri akan campur tangan. Bagian utara dari Kerajaan Israel, yakni daerah Efraim akan menjadi tandus. Baik Efraim maupun Yehuda akan hancur dan binasa. Mereka akan menjadi bangsa yang menderita yang keadaannya ditimbulkan oleh Allah sendiri.
Ketiga, Allah memberikan kesempatan untuk sebuah pertobatan. Hosea mengatakan, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda?” Perikop ini sangat emosional. Allah bergumul di dalam diri-Nya sendiri. Allah mengharapkan pertobatan yang sungguh-sungguh, bukan penyesalan dengan mulut saja atau ketaatan lahiriah semata. Hanya sikap demikian yang berkenan kepada Allah.
Selagi masih ada waktu untuk memperbaiki diri,
selagi masih ada firman yang mengingatkan dan menegur kita,
bersyukurlah atas kemurahan hati dan kasih Allah.
selagi masih ada firman yang mengingatkan dan menegur kita,
bersyukurlah atas kemurahan hati dan kasih Allah.
Manfaatkan waktu yang masih tersisa untuk mengakui segala dosa-dosa kita, agar kita disucikan dan dibersihkan, hingga pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, kita telah siap. Tetap berjaga-jagalah agar kita selalu terhindar dari godaan sifat dosa. Karena dosa itu menghambat kita secara rohani untuk berkomunikasi dengan Allah didalam doa.
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan etika. Terima kasih