- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Firman Tuhan sebagai gambaran dari kita tentang janji Allah kepada kita sekalipun bayang-bayang gelap melanda hidup kita. Dengan memegang teguh janjiNya didalam iman kepercayaan kita, dan membiarkan Allah bekerja dalam setiap langkah dihidup kita, maka kita akan selamat.
maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. (Mazmur 139:12)
Pemuda itu sedih akibat perlakuan teman-teman di gereja. Mereka menjauhinya karena tahu ayahnya berselingkuh. Ibunya mengajukan cerai. Semua orang memperbincangkan isu itu. Lalu mempersoalkan keaktifannya di kepengurusan pemuda. Ia menemui pendeta, menyampaikan kesedihan sekaligus kebimbangannya. Ia bertanya, “Apakah saya tidak layak lagi melayani karena keluarga saya berantakan?” Pemuda ini tidak sendirian. Banyak orang tidak yakin pada dirinya akibat bayang-bayang gelap keluarganya.
Alkitab menyingkapkan dengan jujur kehidupan Hosea. Gomer, perempuan yang dinikahinya, tidak setia. Dari tiga anak yang dilahirkannya, hanya si sulung yang membawa benih Hosea. Dari nama-nama mereka, tercermin bahwa kedua anak berikutnya bukan keturunan nabi itu. Hosea harus menelan kenyataan pahit memiliki anak-anak dari buah perzinahan istrinya. Namun, dengan cara-Nya, Tuhan memakai situasi kelam / bayang-bayang gelap itu sebagai gambaran ketidaksetiaan Israel kepada-Nya. Sekaligus, kesetiaan Hosea melukiskan kasih dan kesetiaan Tuhan sendiri. Artinya, dalam segala keburukan kondisi keluarganya, Tuhan tetap memakai Hosea.
Dalam kenyataan, banyak keluarga berantakan karena ada anggota keluarga yang ”tidak berjalan di relnya”. Suami yang masuk penjara. Istri yang berselingkuh. Ayah yang pemabuk. Anak yang terjerat narkoba. Akibatnya, anggota keluarganya harus menelan kenyataan pahit. Namun, apa mereka tidak layak diberi peran karenanya? Apakah adil jika mereka ikut “dihukum”? Syukurlah, Tuhan tidak terhalang memakai hamba-Nya walau ada latar belakang atau bayang - bayang keluarga yang hitam atau gelap. Kalau Tuhan saja tidak, mestinya kita juga tidak.
Tidak ada bayang - bayang gelap yang dapat menghalangi terang TUHAN bersinar.
Tuhan dapat membalikkan keadaan yang kita pikir tidak dapat mungkin terjadi. Bukan karena kebaikan kita maka Tuhan mau melakukan itu, namun karena begitu besarnya kasih Allah pada kita maka semuanya itu terjadi. Sekalipun kita orang yang berdosa, Allah tetap mengasihi kita. Karena dasar dari kasih Allah adalah menyelematkan orang yang berdosa yang mau mengakui dosa- dosanya.
-Tuhan Memberkati-
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan etika. Terima kasih