Langsung ke konten utama

Featured Post

Doa Mengubah Segala Sesuatu

Perumpamaan Lalang Di Ladang Gandum

Perumpamaan tentang Lalang Di Ladang Gandum ini menekankan bahwa Iblis akan menabur di samping mereka yang menaburkan firman Allah. Ladang melambangkan dunia, dan benih yang baik melambangkan orang percaya dalam Kerajaan Allah. Bahwa tidak sedikit orang yang hidup benar bergumul dengan kejahatan yang terjadi di sekitar hidupnya.

Perumpamaan ini menunjukkan kepada kita perbedaan yang dapat dilihat di antara dua jenis manusia di dalam Kerajaan Allah. Berikut perumpamaan lalang di ladang gandum.

Matius 13 : 24 - 43
  • Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
  • Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
  • Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
  • Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
  • Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
  • Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
  • Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
  • Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
  • Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
  • Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
  • Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
  • supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
  • Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
  • Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
  • ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
  • Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
  • Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
  • Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
  • Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
  • Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Kita menjadi anak Kerajaan, artinya kita mengemban suatu tanggung-jawab dan penghargaan yang tertinggi dari Bapa kita. Hanya mereka yang mengimani Tuhan Yesus sebagai Raja atas kehidupan mereka memiliki semua berkat yang dianugerahkan dari Bapa.

Berkat-berkat seperti kehidupan yang kekal. Namun demikian, Injil dan orang percaya yang sejati akan ditanam di seluruh dunia. Dan iblis juga akan menanam para pengikutnya, anak-anak si jahat, di antara umat Tuhan untuk meniadakan kebenaran Allah. Pekerjaan utama para pengikut iblis di dalam Kerajaan Sorga yang kelihatan adalah melemahkan kekuasaan Firman Allah serta memajukan ketidak-benaran dan ajaran yang palsu seperti gambaran dalam Perumpamaan Lalang Di Ladang Gandum ini.

Beberapa waktu kemudian Kristus berbicara tentang suatu usaha besar untuk menyesatkan umat-Nya, yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku Kristen namun yang sesungguhnya ialah guru-guru palsu. Akan ada masyarakat campuran sebagai akibat dari tindakan Yesus Kristus yang menaburkan benih baik dan iblis yang menaburkan benih lalang, tapi akhirnya kebenaran akan dinyatakan dan manusia akan dibagi dalam dua kelompok, yaitu semua orang yang melakukan kejahatan dan orang-orang yang benar. 

Inilah pemisahan lalang di ladang gandum yang terakhir yang akan dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya pada saat kedatang Tuhan Yesus yang kedua kalinya gambaran perumpamaanNya.. 


-Tuhan Memberkati-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemegang Kunci Sorga

Awal dunia ini tercipta dalam kesempurnaannya menyerupai sorga. Bahkan Allah telah memberikan kunci sorga itu kepada ciptaan-Nya. Dimanakah kunci sorga itu sekarang dan bagaimana kita dapat menemukannya ? Karena tujuan sejatinya hidup kita adalah sorga. Adam Allah menciptakan dunia ini dengan penuh kesempurnaan. Tidak ada sakit penyakit, bebas polusi, tidak ada kuman ataupun virus sama seperti di sorga. Semuanya baik. Allah berkata kepada Adam. Kejadian 1 : 28 "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Adam memiliki kunci sorga itu untuk berkuasa atas seluruh isi bumi dan segala isinya. Dengan kata lain bahwa Adam telah menjadi "allah" didunia ini. Tapi apakah kunci sorga itu dapat dipertahankan oleh Adam ? Tidak. Adam telah gagal mempertahankannya. Karena kunci sorga itu telah direbut oleh iblis. Dan iblis ...

Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin

Perumpamaan tentang perjamuan kawin yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus menggambarkan kisah sang Raja yang sedang mengadakan perjamuan kawin. Dimana sang Raja yang merancang sebuah perjamuan yang begitu besar dan mengundang banyak orang untuk menghadirinya. Dalam pengajaran tentang perumpamaan ini, Tuhan Yesus Kristus jelas menggambarkan sikap yang menunjukkan perlawanan terhadap penentang - penentangNya. Berikut Perumpamaan Tentang Perjamuan Kawin dalam Alkitab : Matius 22 : 1 - 14 Perumpamaan tentang perjamuan kawin 1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ...

Doa Mengubah Segala Sesuatu

Setiap orang percaya pasti mengharapkan adanya mujizat yang datang dari Tuhan dan tahu bahwa Doa memiliki kuasa untuk dapat mengubah segala sesuatu. Kuasa Doa dapat bekerja atas sakit penyakit yang dideritanya ataupun masalah ekonomi yang sedang dialami, keluarga yang sedang broken home dan banyak lagi persoalan hidup yang tentunya berharap mujizat dari Tuhan agar dapat dipulihkan kembali. Begitu banyak tokoh - tokoh dalam alkitab yang mengalami mujizat. Dari Abraham yang begitu taat kepada Tuhan mendapatkan mujizat yang luar biasa melalui Sara dalam usia yang sudah tidak mungkin lagi mendapatkan keturunan. Begitu juga Hana (Ibu Samuel) yang begitu percaya bahwa mujizat itu ada, dan terus berdoa untuk mendapatkan anak yang akhirnya melahirkan Samuel dan memberikan anaknya pada Tuhan, dan banyak lagi tokoh - tokoh lainnya mengalami mujizat seperti Rahel, Ribka, dan lain-lain. Mujizat adalah jawaban indah dari doa-doa yang kita panjatkan sebagai orang percaya. Yang dapat me...